Ahlan Wa Sahlan, Selamat Datang

Kami berbesar hati untuk saling berkongsi Idea, Pengalaman Dakwah dan Tarbiyyah bersama Anda... Moga HALAQAH BORNEO bermanfaat untuk semua!!!

Dakwah Info | Sumber Dakwah dan Tarbiyyah Anda!!!

Cita-cita kami adalah membina Pemuda yang mempunyai Peribadi Muslim yang Syumul, Melahirkan Generasi Al-Quran, Membentuk Rijal Dakwah melalui wasilah Tarbiyyah Islamiyah yang syumul

AQSA SYARIF...Selamatkan Palestin!!!

Ayuh bersama AQSA SYARIF dalam perjuangan membebaskan PALESTIN, Perjuangan PALESTIN tidak akan berhenti selagi Tanah Suci ini belum Merdeka dari gengaman Zionis Laknatullah

Wadah Perjuangan, Ukhuwwah Teras Kegemilangan

Bersama membina Sinergi HIKMATUS SYUYUKH dengan HAMMASATUS SYABAB dalam membentuk Individu Muslim untuk Mencapai Ustaziyatul Alam (UA)

Archive for November 2009

Flowers Are Red


Salam to all Halaqah Borneo fans... if i can say that... and Salam Aidil Adha to all my members , ikhwah wa akhwat and all the readers..

This time, i just want to share about one song. This song i heard (in IKIM.fm Radio) while i driving on my way to Unimas after i ate with my beloved zaujah at Kuching.. This song is very nice to hear.. because there was a child sang togehter with Zain Bikha.. there are so cute to hear the child's voice...

Actually the song was originally sung by Harry Chapin with different verse of voice.. And then, it was sung back by Zain Bikha, Rashid Bikha, Mohammed Bikha, Dawud Wharansby Ali.

This song was told about how a teacher teach their students and how the students want to expand their creativity. The teachers should not blame the student if they have their own creativity, but should respect and give a motivations.. so the student will be like Adi Putra.. hehehe.... Then students also should follows and obey teachers direction if there was not wrong in Syariah Islamiyah...

A law is a guideline to be carried out by teachers. In the end, it is the teachers who interpret and act on the law. This song clearly illustrates a problem with interpreatuation.

And if quality education is truly a priority, situations like this should be non-existent.

Frankly, if teachers feel constricted by educational legislation, they should exercise their rights as active members of society and do something about it. Don't pass on mistakes of the past onto the generations of the future.

It's such a shame how true this song is. Creativity is almost always pushed back by teachers it's terrible. Fitting into pure logic and labels ruins the imagination and suppresses peoples ingenuity. It's so sad that it seems people can't be unique anymore. I think teachers everywhere should listen to this song and learn the message behind it before they teach their children.

Masya Allah, this Zain Bhikha has a beautiful voice and his diction is really nice...His voice together with the childs is very sweet. Peace and Love to All especially to our Palestinian Brothers and Sisters who are such divine inspiration for all of us considering their daily life Trials and Tribulations.




the lyrics: (original from Harry Chapin)

A little boy went first day at school
He got some crayons and he started to draw
He put colors all over the paper
For colors was what he saw
The teacher said, "What you doin' young man?"
"I'm paintin' flowers see"
"Well this is not the time for art young man
And anyway flowers are green and red
There's a time for everything young man
a way it should be done
You've got to show concern for everyone else
For you're not the only one"

And she said...
"Flowers are red
Green leaves are green
There's no need to see flowers any other way
Than they way they always have been seen "
But the little boy said...
"There are so many colors in the rainbow
So many colors in the morning sun
So many colors in the flower and I see every one"
Well the teacher said "You're sassy
There's a way that things should be
And you'll paint flowers the way they are
So repeat after me..."
she said...

"Flowers are red
Green leaves are green
There's no need to see flowers any other way
Than they way they always have been seen "
But the little boy said again...

"There are so many colors in the rainbow
So many colors in the morning sun
So many colors in the flower and I see every one"
Well the teacher put him in a corner
She said "It's for your own good
And you won't come out 'til you get it right
responding like you should"
Well finally he got lonely
Frightened thoughts filled his head
And he went up to that teacher
And this is what he said
"Flowers are red, green leaves are green
There's no need to see flowers any other way
Than the way they always have been seen"


Well time went by like it always does
he moved to another town
And the little boy went to another school
And this is what he found
The teacher there was smilin'
She said..."Painting should be fun
And there are so many colors in a flower
So let's paint every one"
that little boy painted flowers
In neat rows of green and red
And when the teacher asked him "why"

This is what he said..
"Flowers are red, green leaves are green
There's no need to see flowers any other way
Than the way they always have been seen."
But there must still be a way to have our children say,
There are so many colors in the rainbow
So many colors in the morning sun
So many colors in the flower and I see every one
There are so many colors in the rainbow
So many colors in the morning sun
So many colors in the flower and I see every one

Post by:
Al-Fateh
30 Nov 2009
13 Zulhijjah 1430H

Salam Aidil Adha 1430H




Salam kepada Semua Pembaca Halaqah Borneo..

Ana ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Aidil Adha 1430H kepada ibu dan ayah kami, saudara mara kami, semua kenalan ana Di Halaqah Borneo, Ikhwah wa akhwat (zaujah ana) dan semua muslimin dan muslimat....
Semoga Pengorbanan Agung Nabi Ibrahim dan Keluarganya menjdi ikhtibar buat kita bersama.

Semoga kita dapat Qurbankan nafsu amarah kita,
Kita Qurbankan nafsu lawamah kita,
Kita Qurbankan sikap malas kita utk taat pada Allah,
Kita Qurbankan sikap ego, sombong, riyak, benci, hasad dan semua sifat mazmumah kita,
Kita Qurbankan masa kita utk agama Islam, kita Dakwah sungguh2 dan belajar sungguh2,
Kita Qurbankan keinginan yang tidak perlu utk kita gapai kejayaan Islam..

Itulah sebenarnya erti Pengorbanan yang kita boleh singkapi daripada Hasil Pengorbanan Agung Nabi Ibrahim..

Bukannya, tiba Hari Raya Qurban, Kita sibuk nak lawan siapa yang paling banyak lembu di Qurbankan.. atau sebagainya.. tapi isi kandung tersirat dari sirah nabawiayh itu adalah yang penting utk koita ambil jadikan tauladan dan ikhtibar. Bak kata ustaz tamri selaku pengerusi forum penghayatan Qurban di Masjid Desa Ilmu, "Baca Sirah, Petik Ibrah". Semoga kita semua dapat petik Ibrah Nabi Ibrahim dan Keluarganya..

Alhamdulillah kali ini ana berhari raya di Sarawak sahaja, Di Kota Samarahan je dengan Zaujah dan Ikhwah yang tak balik.. Alhadulillah dapatlah anabuat sedikt jamuan utk ikhwah yang ada, dan petang tu ana dan zaujah juga bergotong -royong utk menolong melapah daging di Masjid Desa Ilmu... Dakwah masyarakat akan bermula...... kalau nak tenggok gambar boleh layari blog sahabat ana di Pena Mujahid

Ana dan zaujah bertekad untuk menyimpan duit setiap bulan, bagi melaksanakan ibadah Qurban pada tahun Hadapan.. Insya Allah, jika kumpul RM 50 Sebulan pun dah cukup utk buat Qurban.. Kalau 10 bulan dah RM 500, jadi dah boleh dapat satu bahagian.. Tapi syukur juga atas rezeki Allah, ana dan zaujah tahun ni dapat buat ibadah Qurban, tapi melalui EZ Qurban yang selalu promote kat IKIM.fm... Moga Qurban kami diterima Allah... Bagi pembaca Halaqah Borneo dan ikhwah wa Akhwat yang tak berkesempatan Qurban tahun ni.. Jom tanam Azam.. kita kumpul duit setiap bulan RM50, supaya tahun depan dapat Qurban...Insya Allah... Amin

Barakallahufikum....



Salam Aidil Adha 1430H
Dari Al-Fateh wa Ababbel

Pesanan Buat Adik

Assalamualaikum ...

Ya ukhti fillah ,

Salam kepada mu, rahmat dan berkatNya...untuk adikku. Kita mengucapkan asSalam kerena kita mengerti ia adalah satu kalimah yang agung.Itulah doa yang sempurna ku doakan kepada mu moga dirimu sejahtera dalam keredhaan Allah.

Ketahuilah orang yang paling ku cintai adalah orang yang yang kulihat dengan hati ku di mana hati itu adalah tempatnya rahmat, cinta dan kehidupan. Ini wasiat untukmu wahai adikku. Jadilah kamu jelmaan untuk alhaq, kebenaran, untuk perasaan, untuk sifat malu, dan untuk keindahan.Sifat malu berkuasa untuk menawan hati dan keindahan itu pula tersinar dalam keserian wajah.

“Tanda-tanda mereka, tampak pada muka-muka lantaran bekas sujud”[Al-Fath:29]

Jua dalam [At-Tahrim:8], “Sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan sebelah kanan mereka”

Itulah keindahan alhak. Sifat malu itu adalah keindahan orang yang pemalu, tetapi bersinar..ya , bila ia berkata-kata ia menarik dan meanwan hati dan jiwa.

Kata Rasullah,

“Sifat malu itu baik semuanya dan tiap-tiap agama mempunyai akhlaknya dan akhlak agama ini ialah sifat malu”

Buat adikku kebanyakan masyarakat di sekeliling kita telah hilang rasa malu...mungkin pun kita jua sbb kita hidup dengan masyarakat...ya..kita malu tidak bertempat..ya utk hadir bersama program yg islami…mungkin masih ada rasa segan duduk dlm halaqah…ataupun malu bertanya dan menyampaikan di dalam halaqah…kita dan saya sendiri kena berubah!

Ingatlah wahai adikku,

Manusia yang memberikan kebaikan (al-khair), dia sangat bercita-cita padanya dan menunggu-nunggu kebaikan itu…

Wahai adikku yang dirahmati Allah,

Jadi cuba lihat ke dalam hati adik2…adik ada mempunyai bakat itu…kita mesti menjadi lilin untuk manusia dan menjadi pendukung dakwah kerana kita sebenarnya telah dikurniakan Allah sifat yang baik dan akhlak yang mulia…

Moga kita sama-sama di puncak kebersihan…seseorang yang berbicara dengan perasaan yang jahiliyah ataupun kurang baik…dia takkan berdiri di atas tapak yang sama dengan perasaan yang bersih dan suci….

Dakwah yang saya cita-citakan juga org2 lain cita-cita2 kan…sangat memerlukan kebersihan hatimu dan saya…Agar hati kita dapat memberi dan menerima kesabaran serta bertahan dalam kesabaran, mudah memaafkan dan bertoleransi, sanggup turun ke golongan yang rendah, dan jua sanggup juga membawa mereka ke tahap yang lebih tinggi..

Hidup ini tidak lama…Saya dan yang lain akan mengucapkan selamat tinggal hidup…ya kita pasti menyerahkan dakwah ini pada para pemuda/i yang bersih hatinya…Allah mengetahui jika kita mencintai dunia ..maka kita cinta kerana Allah

[Luqman :34], “Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti)apa yg dpt diusahakannya besok. Dan tidak seorangpun yg dpt mengetahi di bumi mana dia akan mati.”

Realisasikanlah cita-cita ini dalam dirimu…dengan jauhkan hatimu dr segala dendam, dengki, hasad dan sombong..Bersikanlah ia lakasana air di dalam awan dan sucikanlah ia spt mana salji yg turun menyentuh bumi…

Wallahuallam,

Dakwah dan Cinta ke Jalan Allah

nota:

Jazakamullahu khair kerana antunna telah mulai menghantar mutabaah..wlpn antum masih baru lg..sangat tidak disangka-sangka…liqo’ wida’ itu sangat memberi kesan pada diri ana dan antum jua subhanallah! Walaupun diri, ruh ini sangat melemah tp cuba menelaah lebih banyak lagi..tidak menyekat utk mencari maklumat.. Ku mohon kepada Allah, moga Allah menjernihkan hati-hati kita…supaya setiap pilihan adalah yg terbaik utk kita…teringat kata seorang ummi pada banatnya…”Setiap keputusan yang kita buat ada akibatnya, apa yg penting adalah bagaimana kita mengatasi akibat yg telah kita lakukan!”…ini kata seorang zauj pada zaujahnya sebelum zaujnya meninggal dunia “Perubahan memerlukan masa, takkan terbina sebuah rumah dalam sehari!”

Nasyid Mars Korsad – Izzatul Islam


Ini adalah lagu REHLAH QIYADI 2009

menapaki langkah langkah berduri
menyusuri rawa lembah dan hutan
berjalan di antara tebing curam
semua dilalui demi perjuangan

letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karena perjalanan masih panjang

kami adalah tentara Alloh
siap melangkah menuju ke medan juang
walau tertatih kaki ini berjalan
jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan

wahai tentara Alloh bertahanlah
jangan menangis walau jasadmu terluka
sebelum engkau bergelar SYUHADA
tetaplah bertahan dan bersiap siagalah


Video Mars Korsad Version Palestine



Video Mars Korsad Version Ikhwah PKS







Di post oleh:
Al-Fateh
13 November 2009/ 25 Zulkaedah 1430H

Kita Harus Kembali



Salam Semua.. Semoga Allah memberikan kita semangat utk berjuang demi AgamaNya setiap hari.. Hari ini ana rasa sangat bersemangat untuk mendengarkan lagu nasyid berirama Jihad... Jadi hari ni ana nak berkongsi sedikit lagu Izzatul Islam dalam blog Halaqah Borneo...

Moga kita kembali kepada Islam dengan sebenarnya (syummul). Kerana dengan kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah kita akan dapat mencapai kejayaan di dunia mahupun di akhirat. jadi marilah kita Back to Quran...

Semoga Semua Pengunjung dan pembaca setia Halaqah Borneo (HB) semakin bersemangat hari ini dan terus bersemangat setiap hari.. Ayuh para pemuda dan Syabab anda adalah pewaris Dunia dengan menaikkan Izzah Islam. Jangan Biarkan kekuatan dan kemampuan yang kita miliki disalah gunakan. Kita letakan kekuatan kita sebagai pemuda utnuk berjuan di Jalan Allah untuk menjadikan Islam tinggi dari yang lain. Maka ayuhlah kita perbaiki diri kita setiap hari, kita tarbiyah diri kita dengan iman dan islam. Hidupkan diri kita dengan nilai-nilai tarbiyah dan janganlah kita membazir masa muda kita dengan perkara yang tidak berfaedah..

Ayuh akhi wa ukhti, muslim dan muslimat kita isikan masa kita dengan Tarbiyah Islam yang Syummul... ayuh kita ber HALAQAH... Ayuh dengarkan lagu KITA HARUS KEMBALI....



Dipost oleh:
Al-fateh
10 November 2009/22 Zulkaedah 1430H

Tentang Hijjab Al- Hawwa'



Salam Pembaca Halaqah Borneo (HB). Semoga anda semua sihat. Kali ini ana ingin berkongsi tentang Hijjab al-Hawwa ( Tudung Wanita)...

"Bila wanita menjaga auratnya dari pandangan lelaki bukan muhram, bukan sahaja dia menjaga maruah dirinya, malah maruah wanita mukmin keseluruhannya. Harga diri wanita terlalu mahal. Ini kerana syariat telah
menetapkan supaya wanita berpakaian longgar dengan warna yang tidak menarik serta menutup seluruh badannya dari kepala hingga ke kaki".

Jika kita dibuat perbandingan dari segi harta dunia seperti intan dan berlian, ianya dibungkus dengan rapi dan disimpan pula di dalam peti besi yang berkunci. Begitu juga diumpamakan dengan wanita, Kerana wanita yang bermaruah tidak akan mempamerkan tubuh badan di khalayak umum. Mereka masih boleh tampil di hadapan masyarakat bersesuaian dengan garisan syarak. Wanita tidak sepatutnya mengorbankan maruah dan dirinya semata-mata untuk mengejar pangkat, darjat, nama, harta dan kemewahan dunia.

Allah berfirman dalam surah An-Nurr, 24 ayat 31:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".


Menyentuh berkenaan pakaian wanita, alhamdulillah sekarang (bermula era tudung 2000) telah ramai wanita yang menjaga auratnya, sekurang-kurangnya dengan memakai tudung. Dapat kita saksikan di sana sini wanita mula memakai tudung. Pemakaian tudung penutup aurat sudah melanda dari peringkat bawahan hingga kepada peringkat atasan. Samada dari golongan pelajar-pelajar sekolah IPTA/S dan hinggalah kepada pekerja pejabat.

Walaupun pelbagai gaya tudung diperaga dan dipakai, namun pemakaiannya masih tidak lengkap dan sempurna. Masih lagi menampakkan batang leher, dada dan sebagainya. Ada yang memakai tudung, tetapi pada masa yang sama memakai kain belah bawah atau berseluar ketat dan sebagainya. Pelbagai warna dan pelbagai fesyen tudung turut direka untuk wanita-wanita Islam kini. Malah ada juga pereka fesyen ini terdiri daripada golongan lelaki, bah kan golongan lelaki lembutlah yang paling beria utk mereka tudung yang terkadang kurang sopan dan menampakan aurat.

Ada rekaan tudung yang dipakai dengan songkok di dalamnya, dihias pula dengan kerongsang (broach) yang menarik. Labuci warna-warni dijahit pula di atasnya. ada gaya tudung Wardina, ada gaya tudung fesyen wahida, ada fesyen tudung gaya Ikin Mawi dan ada juga gaya tudung ala Siti Nurhaliza. Dan berbagai-bagai gaya lagi yang dipaparkan dalam majalah dan suratkhabar fesyen untuk tudung. Rekaan itu kesemuanya bukan bertujuan untuk mengelakkan fitnah, sebaliknya menambahkan fitnah ke atas wanita.

Walhal sepatutnya pakaian bagi seorang wanita mukmin itu adalah bukan sahaja menutup auratnya, malah sekaligus menutup maruahnya sebagai seorang wanita. Iaitu pakaian dan tudung yang tidak menampakkan bentuk tubuh badan wanita, tidak menggunakan warna yang terlalu menyerlah (oren, peach, hijau pisang) dan tidak berhias-hias yang mana akan menjadikan daya tarikan kepada lelaki bukan muhramnya. Sekaligus pakaian boleh melindungi wanita dari menjadi bahan gangguan lelaki yang tidak bertanggungjawab.



Pelbagai Gaya Tudung ( Kurang ikut Syariat)


Bilamana wanita bertudung tetapi masih berhias-hias, maka terjadilah pakaian wanita Islam sekarang walaupun bertudung, tetapi semakin membesarkan riak dan bangga dalam diri. Sombong makin bertambah. Jalan mendabik dada. Terasa tudung kitalah yang paling cantik, up-to-date, sofistikated, bergaya, ada kelas dan sebagainya. Bertudung, tapi masih ingin bergaya. Kadang-kadang sanggup berhabis duit utk beli tudung pelbagai fesyen, hingga berhutang pun ada...

Kesimpulannya, tudung yang kita pakai tidak membuahkan rasa kehambaan. Kita tidak merasakan diri ini hina, banyak berdosa dengan Tuhan mahupun dengan manusia. Kita tidak terasa bahawa menegakkan syariat dengan bertudung ini hanya satu amalan yang kecil yang mampu kita laksanakan. Kenapa hati mesti berbunga dan berbangga bila boleh memakai tudung?

Ada orang bertudung tetapi lalai atau tidak bersembahyang. Ada orang yang bertudung tapi masih lagi berkepit dan keluar dengan teman lelaki . Ada orang bertudung yang masih terlibat dengan pergaulan bebas. Ada orang bertudung yang masih menyentuh tangan-tangan lelaki yang bukan muhramnya. Dan bermacam-macam lagi maksiat yang dibuat oleh orang-orang bertudung termasuk kes-kes besar seperti zina, khalwat dan sebagainya. dan yang paling sedih ada juga yang bertudung litup (Labuh) juga melakukan maksiat seperti bercouple, memegang tanggan lelaki.. Dan ini juga fitnah kepada Islam.. Sedih jika dilihat.. Mungkin saja kurang ditarbiyah atau tak ditarbiyah dengan baik..

Jadi, nilai tudung sudah dicemari oleh orang-orang yang sebegini. Orang Islam lain yang ingin ikut jejak orang-orang bertudung pun tersekat melihat sikap orang-orang yang mencemari hukum Islam. Mereka rasakan bertudung atau menutup aurat sama sahaja dengan tidak bertudung. Lebih baik tidak bertudung. Mereka rasa lebih bebas lagi.

Orang-orang bukan Islam pula tawar hati untuk masuk Islam kerana sikap umat Islam yang tidak menjaga kemuliaan hukum-hakam Islam. Walaupun bertudung, perangai mereka sama sahaja dengan orang-orang bukan Islam. Mereka tidak nampak perbezaan agama Islam dengan agama mereka.

Lihatlah betapa besarnya peranan tudung untuk dakwah orang lain. Selama ini kita tidak sedar diri kitalah agen bagi Islam. Kita sebenarnya pendakwah Islam. Dakwah kita bukan seperti pendakwah lain tapi hanya melalui pakaian.

Kalau kita menutup aurat, tetapi tidak terus memperbaiki diri zahir dan batin dari masa ke semasa, kitalah punca gagalnya mesej Islam untuk disampaikan. Jangan lihat orang lain. Islam itu bermula dari diri kita sendiri.

Ini tidak bermakna kalau akhlak belum boleh jadi baik tidak boleh pakai tudung. Aurat, wajib ditutup tapi dalam masa yang sama, perbaikilah kesilapan diri dari masa ke semasa. Tudung di luar tudung di dalam (hati). Buang perangai suka mengumpat, berdengki, berbangga, ego, riak dan lain-lain penyakit hati.

Walau apapun, kewajipan bertudung tidak terlepas dari tanggungjawab setiap wanita Muslim. Samada baik atau tidak akhlak mereka, itu adalah antara mereka dengan Allah. Amat tidak wajar jika kita mengatakan si polan itu walaupun bertudung, namun tetap berbuat kemungkaran. Berbuat kemungkaran adalah satu dosa, manakala tidak menutup aurat dengan menutup aurat adalah satu dosa lain.

Kalau sudah mula menutup aurat, elak-elaklah diri dari suka bertengkar. Hiasi diri dengan sifat tolak ansur. Sentiasa bermanis muka. Elakkan pergaulan bebas lelaki perempuan. Jangan lagi berjalan ke hulu ke hilir dengan teman lelaki. Serahkan pada Allah tentang jodoh. Memang Allah sudah tetapkan jodoh masing-masing. Yakinlah pada ketentuan qada' dan qadar dari Allah.

Apabila sudah menutup aurat, cuba kita tingkatkan amalan lain. Cuba jangan tinggal sembahyang lagi terutama dalam waktu bekerja. Cuba didik diri menjadi orang yang lemah-lembut. Buang sifat kasar dan sifat suka bercakap dengan suara meninggi. Buang sikap suka mengumpat, suka mengeji dan mengata hal orang lain. jaga tertib sebagai seorang wanita. Jaga diri dan maruah sebagai wanita Islam. Barulah nampak Islam itu indah dan cantik kerana indah dan cantiknya akhlak yang menghiasi peribadi wanita muslimah.



Gaya tudung standard dalam Islam
(Syariat)

Barulah orang terpikat untuk mengamalkan Islam. Dengan ini, orang bukan Islam akan mula hormat dan mengakui "Islam is really beautiful." Semuanya bila individu Islam itu sudah cantik peribadinya. Oleh itu wahai wanita-wanita Islam sekalian, anda mesti mengorak langkah sekarang sebagai agen pengembang agama melalui pakaian. dan berbanggalah dengan tudung yang anda pakai juga boleh jadi sebagai ejen utk orang bukan islam tertarik utk memahami Islam. Yang penting tudung tu mengikut syariat islam. Wallahu alam...

diadaptasi dan ditambah perisa dari : website darulnuman

Sedikit VIDEO tentang wear your Hijjab al-Hawwa'



Dipost oleh:
Akh Azryn Al-Fatih
9 November 2009/ 21 Zulkaedah 1430HAlign Center

Pemimpin Pembawa Rahmat


Salam Pembaca dan Penziarah Halaqah Borneo, ana nak berkongsi sedikit tentang Tafsiran ayat Surah Al-An'am.. Tafsiran ayat ni ana sampaikan dalam Halaqah ana.. Tapi tafsiran ni ana dapat sumbernye daripada Tim Dakwatuna. Ana harap ia bermanfaat utk semua yang membaca..

Dalam surah Al-An'am ayat ke-6, Allah berfirman,
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, lalu Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri. Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”


Sudah sekian kali Allah membinasakan bangsa-bangsa yang mendustai agama. Sebelumnya, mereka dikokohkan Allah kedudukannya dengan harta, keturunan, dan kesejahteraan. Allah juga menurunkan air hujan yang deras. Allah jadikan sungai-sungai mengalir sehingga menumbuhkan tanaman dan kebun buah-buahan. Mereka benar-benar merasakan kesenangan duniawi. Namun mereka tidak pandai bersyukur. Mereka tidak dapat mengendalikan nafsu. Justru mengikuti syahwat. Setiap datang Rasul yang diutus, mereka dustakan. Karena itu, Allah membinasakan mereka lantaran dosa-dosa dan kemaksiatan itu. Lalu Allah mengganti mereka dengan generasi yang lain. Ini adalah sunnatullah bagi orang-orang yang mendustai agama.

Di antara bangsa yang telah dianugerahkan Allah kekuatan dan kesejahteraan hidup adalah Fir’aun. Fir’aun memiliki struktur kenegaraan dan kekuatan militer yang hebat. Tapi, karena berpaling dari ajakan Nabi Musa, Allah tidak segan-segan membinasakan mereka dengan menenggelamkan di lautan. Begitu juga Kaum ‘Ad. Penduduk kota Iram ini diberi Allah kekuatan konstruksi bangunan nan kokoh. Lalu Allah binasakan mereka dengan mengirimkan angin puyuh yang mematikan karena pembangkangan mereka terhadap aturan Allah.

Demikian pula Kaum Tsamud. Mereka diberikan Allah kemampuan yang fisik prima. Mereka mampu memecahkan bebatuan di lembah-lembah, kemudian Allah membumihanguskan mereka dengan mengirimkan petir halilintar yang menyambar mereka dalam keadaan sadar. Juga kaum Nuh yang dengan sangat mudah ditenggelamkan Allah lantaran dosa-dosa mereka. Allah Maha Kuat Maha Perkasa tiada tandingan bagiNya. Apapun kekuatan dan kemampuan yang dimiliki makhlukNya, jika Allah berkehendak untuk menghancurkannya, niscaya dalam waktu sekejap saja dapat dilakukanNya.

Imam Al-Maraghi menjelaskan dalam tafsirnya, “Apakah orang-orang kafir itu tidak sadar bahwa Allah telah berkali-berkali membinasakan bangsa-bangsa para pendusta rasul. Allah pun menganugrahkan mereka kesejahteraan, kebebasan di bumi dan fasilitas hidup lainnya, tetapi disayangkan nikmat-nikmat tersebut membuat mereka sombong tidak menerima kebenaran. Bahkan ketika Allah menurunkan air hujan dan sungai-sungai mengalir di perkebunan dan pertanian mereka, sehingga mereka dapat bersenang-senang dengan nikmat-nikmat tersebut. Tetapi mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat itu, mereka lupa bahkan melakukan perbuatan dosa dan maksiat.” (Al-Maraghi 7:75-76).

Selanjutnya Al-Maraghi menjelaskan 2 macam dosa, ada dosa berupa pendustaan terhadap ajaran rasul dan dosa berupa kufur nikmat dengan melakukan kezaliman-kezaliman dan perbuatan destruktif.

Dari penjelasan di atas, bencana alam yang menimpa suatu bangsa merupakan teguran Allah swt. kepada bangsa yang melakukan salah satu dari dua kategori dosa sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Al-Maraghi.

Secara spesifik Rasulullah saw. pun menerangkan keterkaitan antara bencana dengan moralitas dalam sebuah haditsnya yang artinya, “Wahai sahabat Muhajirin, lima perkara ini apabila kalian diuji dengannya maka kalian akan menerima cobaan dan berbagai siksaan. Aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya: Apabila masyarakat itu banyak melaksanakan perbuatan keji (zina), maka penyakit kolera dan penyakit yang tidak pernah menimpa umat terdahulu akan mewabah. Apabila masyarakat tidak mau mengeluarkan zakat, maka mereka telah menahan tetesan air dari langit andai saja bukan untuk memberi minum binatang, mereka tidak akan diberi air hujan. Apabila masyarakat itu melanggar janji Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan membuat musuh-musuh menguasai mereka, kemudian musuh tersebut akan merampas sebagian hak milik mereka. Apabila pemimpin masyarakat itu tidak memutuskan hukum berdasarkan kitab Allah dan ‘memilih-milih’ apa yang diturunkan Allah, maka Allah akan mengirimkan malapetaka kepada mereka.” (Ibnu Majah dan Al-Hakim menshahihkannya, demikian Imam Adz-Dzhabi menyepakatinya).

Hadits tersebut juga sebagai penjelasan dari firman Allah swt., “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar-Rum: 41)

Al-Fasad (kerusakan) yang muncul di suatu masyarakat, baik di darat maupun di lautan semata-mata karena ulah dan laku manusia yang destruktif. Allah sengaja ingin menegur mereka, dengan harapan mereka dapat meninggalkan perbuatan mereka yang mengakibatkan kerusakan, sehingga mereka memperbaiki diri kemudian istiqomah dalam ketaatan dan ketakwaan. (Taysir 6/135).

Dengan kata lain agar dapat keluar dari krisis yang melanda suatu bangsa adalah dengan kembali ke jalan yang benar. Lebih tegas dan konkret lagi Allah menjelaskan maksud jalan yang benar itu adalah ad-din al-qayyim, yakni agama yang lurus (baca: Ar-Rum 43) dengan mengarahkan wajah dan wijhah (orientasi hidup) kita kepada ajaran Allah yang benar, yaitu Al-Islam. Karena Allah Sang Pencipta manusia, Allah pula Sang Konseptor Al-Islam, Allah jua Sang Pencipta dan Pengatur kehidupan manusia, maka Dia-lah Sang Maha Mengetahui kunci dan rahasia kebahagiaan hakiki.

Bangsa kita kini tengah menghadapi berbagai permasalahan serius akibat krisis yang berkepanjangan dan tidak menentu. Akhir-akhir ini di banyak wilayah Indonesia dilanda banjir, tidak sedikit masyarakat yang terjangkit busung lapar atau kurang gizi. Negara yang dahulunya dikenal dengan kesuburan tanah dan keindahan panoramanya, kini seakan semua kebaikan itu sirna dan pupus.

Dalam keyakinan setiap muslim, bahwa gejala alam tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang mengatur dan memerankannya. Bangunan langit yang begitu megahnya, hamparan bumi yang demikian menakjubkan, hidup berpasangan dari makhluk-makhluk yang unik, semua itu tidak terjadi “sim sala bim”, tetapi Allah swt. lah yang menciptakan, mengatur dan memerankan keajaiban-keajaiban alam itu.

Karenanya, upaya hujan buatan dalam penanggulangan kekeringan, menyantuni korban bencana alam, peduli kepada kaum papa dan nestapa hanyalah sebagai solusi praktis yang bersifat sementara dan sesaat atau bersifat insidentil.

Sebenarnya solusi mengakar dan jalan keluar hakiki adalah kembali kepada Allah saat kita menghadapi permasalahan hidup dengan berbagai kendala dan rintangannya. Kembali kepada Allah artinya meninggalkan segala perbuatan maksiat dan segala bentuk dosa, memperbaiki kesalahan-kesalahan pribadi dan konstitusi, baik pada tataran masyarakat maupun tataran pemimpin.

Karenanya menjadi urgen bagi kita untuk memiliki pemimpin –di semua level– yang tangguh, baik lahir batin, sehat mental spiritual dan fisikal. Memilih pemimpin yang mampu menebarkan rahmat bagi semesta adalah sebagian dari misi Islam yang hakiki. Semoga kita bisa melakukannya.


Adapatasi dari Tim Dakwatuna.com

Di Post oleh,

Al-Akh Azryn Al-Fatih

5 November 2009/ 17 Zulkaedah 1430H