Ahlan Wa Sahlan, Selamat Datang

Kami berbesar hati untuk saling berkongsi Idea, Pengalaman Dakwah dan Tarbiyyah bersama Anda... Moga HALAQAH BORNEO bermanfaat untuk semua!!!

Dakwah Info | Sumber Dakwah dan Tarbiyyah Anda!!!

Cita-cita kami adalah membina Pemuda yang mempunyai Peribadi Muslim yang Syumul, Melahirkan Generasi Al-Quran, Membentuk Rijal Dakwah melalui wasilah Tarbiyyah Islamiyah yang syumul

AQSA SYARIF...Selamatkan Palestin!!!

Ayuh bersama AQSA SYARIF dalam perjuangan membebaskan PALESTIN, Perjuangan PALESTIN tidak akan berhenti selagi Tanah Suci ini belum Merdeka dari gengaman Zionis Laknatullah

Wadah Perjuangan, Ukhuwwah Teras Kegemilangan

Bersama membina Sinergi HIKMATUS SYUYUKH dengan HAMMASATUS SYABAB dalam membentuk Individu Muslim untuk Mencapai Ustaziyatul Alam (UA)

Archive for December 2009

Menjadi Unsur Penyatu




Apa yang menjadi perhatian ukhti?...maka menulislah, maka berkaryalah...gunalah sebaik mungkin peluang yang ada...

Bila bercakap mengenai hijrah...unsur kesatuan adalah sesuatu perkara yang tersangat penting!..ia mudah untuk diperbuat...

Tetapi ada unsur2 yang memecahkan!

Teringat kata2 sindiran seorang ahli forum ketika hari qurban yang lepas di surau ..

“Ada yang sibuk membaiki jalan, lepas beberapa hari ada pulak yang memecahkan jalan”

Ketika satu ketika kita berniat untuk memperbaiki ukhuwah yang tercalar...ada nya syaitan yang bekerja menghasut kita!untuk merasai kita adalah pembela ukhuwwah...dan yang lain adalah manusia yang tidak bijak berukhuwwah...

Sering perkara ini ditekankan pada diri ana dan zauj...kita adalah orang yang menyatukan sebenarnya bukan yang memecah belahkan... Sangat merugi bagi diri ana ketika usrah/halaqah itu bukan lagi inti tarbiyah...di mana kita meletakkan rasa peri pentingnya pengurusan/pembinaan usrah?..USrah/halaqah itu membina orang2 yang menyatukan...

Situasi A:

” Si ukhti itu anak halaqahnya tidak bisa berbicara pun dengannya,anaknya berbicara dengan ana masalahnya. Ukhti itu tidak bijak menyikapi anak-anak halaqahnya. ”...

Di satu situasi B:

“ukhti ana mintak tolong antnna mendekatinya utk berbicara dengan lebih dalam, ana lemah ukhti.”

“inshaallah, ukhti ana bantu”

“jazakilah ukhti”

Terkadang dakwah itu roboh sendiri di tangan-tangan kita...

Moga allah mengampuni kita..menjauhlah kita dari bisikan syaitan yang menjadikan setiap apa yang ‘buruk’ dari kita itu sangat indah dan cemerlang...

Jauhilah kami dari disbukan dengan sikap saling caci mencaci...

Petikan Fatwa Syaikh Bin Baaz

” .....Bukankah dalam hal-hal seperti ini Rasulullah SAW selalu berkata :

“Mengapa ada orang-orang yang mengatakan begini dan begitu?”

Maka yang ingin aku nasehatkan kepada ikhwah (saudara-saudaraku) yang melecehkan kehormatan para da’i dan menghina mereka supaya bertobat kepada Allah SWT dari apa-apa yang pernah dituliskan oleh tangan-tangan mereka atau diucapkan oleh lidah-lidah mereka yang telah ikut andil dalam merusak hati dan perasaan sebagian pemuda Islam, memenuhinya dengan rasa iri dan dengki, menyibukkan mereka dengan gunjing-menggunjing, membahas tentang fulan dan fulan, memaksakan diri untuk mencari-cari kesalahan orang lain yang akhirnya memalingkan mereka dari menuntut ilmu yang bermanfaat dan berdakwah di jalan Allah SWT.

Aku juga menasehati mereka agar menebus (kaffarah) kesalahan yang mereka lakukan dengan cara menulis atau lainnya, untuk membebaskan diri mereka dari perbuatan seperti ini dan menghilangkan pemikiran-pemikiran salah yang telah tertanam dibenak sebagian orang yang sering mendengarkan pembicaraan mereka, berikut mengalihkan perhatian mereka kepada amal-amal produktif yang mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi hamba-hambaNya. Aku juga menasehati mereka agar berhati-hati untuk tidak tergesa-gesa dalam menyebutkan hukum kafir, fasik atau bid’ah kepada orang lain tanpa bukti dan kejelasan, karena Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa yang berkata kepada saudaranya sesama muslim wahai kafir maka makna kata itu pasti berlaku bagi salah seorang di antara mereka berdua” (Mutafaqun ‘ala shihatihi).

Secara syar’i adalah tepat bagi para dai dan penuntut ilmu yang menemukan kesulitan dalam memahami perkataan sebagian ulama ataupun selain ulama, untuk merujuk dan bertanya kepada para ulama yang berkompeten, agar mereka mendapatkan penjelasan yang gamblang, memahami subtansi masalah dan menghilangkan segala keragu-raguan dan syubhat yang ada pada diri mereka, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinnya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syetan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu)” (Annisa’ : 83)

Semoga Allah SWT –yang hanya kepada-Nya kita meminta- memperbaiki keadaan umat Islam seluruhnya, menyatukan hati-hati mereka dan memberikan taufiq-Nya kepada para ulam dan para da’i untuk selalu melakukan hal-hal yang diridloinya, bermanfaat bagi hamba-hambaNya, menyatukan konsep mereka di atas petunjuk-Nya, menghindarkan mereka dari pemicu-pemicu perpecahan dan pertentangan, serta menjadikan mereka sebagai pembela kebenaran dan pemberantas kebatilan.

Sesungguhnya hanya Allah SWT yang sanggup dan mampu melakukannya.

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz

Ketua Umum

Dewan Riset Ilmiah, Fatwa, Dakwah dan Bimbingan Islam Kerajaan Saudi Arabiyah”

pictures credit to: pts


Hijrah 1431H,, Bersedia ke 2010M

1 Muharam detik permulaan
Perkiraan tahun Islam Hijrah
Perpindahan Nabi dan umat Islam
Dari Kota Mekah ke Kota Madinah

Atas keyakinan dan iman yang teguh
Kaum Muhajirin dan Ansar bersatu
Rela berkorban harta dan nyawa
Demi menegakkan Islam tercinta

Hijrah itu pengorbanan
Hijrah itu perjuangan
Hijrah itu persaudaraan
Hijrah membentuk perpaduan

Oleh itu, mari semua
Kita sambut Maal Hijrah
Tingkatkan semangat tegakkan syiar islam
Untuk sepanjang zaman
Untuk sepanjang zaman
Untuk sepanjang zaman…!!

Sejarah Ringkas Hijrah

UMUMNYA hijrah bermaksud berpindah dari satu tempat ke satu tempat yang lain. Ini adalah makna dari segi makaniyah (tempat). Penghijrahan komuniti Muslim pada zaman Rasulullah SAW berlaku sebanyak tiga kali. Pertama, hijrah ke Habsyah pada 615 Masihi, kedua juga ke Habsyah pada 617 Masihi dan ketiga ialah hijrah Rasul SAW ke Yathrib pada 622 masihi.
Mengenai hijrah ke Yathrib, Rasulullah SAW ada menceritakan dalam hadisnya yang bermaksud:
“Aku melihat dalam tidurku aku berhijrah dari Makkah ke satu tanah yang banyak pokok kurma. Pada mulanya aku menyangka Yamamah atau Hajar, rupa-rupanya ia adalah Madinah, iaitu Yathrib.” – (Hadis riwayat Bukhari)

Pada peringkat awal, Rasulullah hanya memperkenalkan Islam kepada sahabat terdekat dan ahli keluarga baginda. Apabila baginda menerima perintah daripada Allah SWT supaya berdakwah secara terbuka, baginda segera akur.Baginda mengumpul beberapa pengikut di Makkah.

Begitupun, kumpulan kecil Muslim itu terdedah kepada maut berikutan ancaman daripada kaum kafir, terutama bangsa Quraish, yang menyeksa mereka dengan teruk. Bagi mengelakkan ancaman itu, Rasulullah SAW mengarahkan pengikutnya supaya keluar dari Makkah secara senyap-senyap ke Madinah (ketika itu dikenali sebagai Yathrib).

Satu hari pada tahun 622M, iaitu kira-kira 12 tahun selepas berdakwah di Makkah, Rasulullah SAW diberitahu kaum kafirun Makkah merancang membunuh baginda untuk memusnahkan Islam.

Malah penduduk Madinah yang baru memeluk Islam juga gembira dapat bertemu Rasulullah (SAW). Jelaslah, sebelum tibanya Rasulullah di Madinah, Islam semakin kukuh di tempat baru itu, sesuatu yang tidak berlaku ketika berada di Makkah. Maka pada hari Isnin 8 Rabiulawal bersamaan 20 September 622M, Rasulullah (SAW) akhirnya tiba di Quba, sempadan Madinah dan benar-benar masuk ke Kota Madinah pada 12 Rabiulawal, hari Jumaat dan mendirikan solat Jumaat yang pertama di Kampung Bani Amar.

Kaum Muslimin semua keluar untuk menyambut baginda. Bertitik tolak dari itu, Rasulullah (SAW) mula membina sebuah negara Islam yang megah.

Baginda memupukkan persaudaraan di kalangan umat Muslim dan menyeru mereka supaya menegakkan yang hak dan mengikut segala perintah Allah SWT.

Kesan daripada penghijrahan Rasulullah (SAW) dari Makkah ke Madinah adalah satu catatan penting sehingga umat Islam menjadikan tahun peristiwa bersejarah ini sebagai tahun permulaan kalendar Islam.

Jika dari sudut Makna Ma'nawiyah( tersirat), hijrah adalah dari sikap ang negatif kepada sikap yang positif.. Dari malas berdakwah, kepada rajin berdakwah.. dan hijrah ini adalah yang terpenting dalam membentuk peribadi shaksiyah Muslim kita.. Hijrah untuk melawan hawa nafsu kita... Dan dalam sirah Hijrah Rasulullah juga pekara sebegini tersirat. Seperti Meninggalkan kecintaan kekayaan dunia di mekah menuju madinah.. Ini adalah Hijrahnya sahabat Rasulullah, Usman Affan, Abdur Rahman Auf dan juga Abu Bakar As-Siddq...

Jadi persoalnanya, Adakah kita dapat memahami erti Hijrah dari sudut makaniyah dan Ma'nawiyah?

Adakah kita sudah mengimplimentasikan dalam kehidupan kita?

Adakah kita sudah benar-benar berHIJRAH....

Ayuh berhijrah menuju ALLAH...

selamat menyambut Maal Hijrah 1431H..

Dan Selamat Tahun Baru 2010M....

BERSIAP UNTUK HIJRAH!!!

Salam buat pengunjung dan pembaca halaqah borneo!

Semoga kita semua dalam Rahmat Allah Ta'ala... akhi wa ukhti, kehidupan ini terasa semakin singkat. Setahun rasanya, bagaikan sebulan, sebulan rasanya bagaikan seminggu, seminggu rasakan bagaikan sehari... Sungguh cepat masa meninggalkan kita...

Teringat ana satu hadis dalam sebuah buku 40 hadis tentang peristiwa akhir zaman. Hadis ini di riwayatkan oleh Tarmidzi yang berbunyi," Daripada Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga masa menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api".

Masya Allah, memang benarlah apa yang Rasullah sabdakan... dan itulah yang ana rasakan sekarang... Ya Allah moga setiap detik waktuku diisi dengan kebaikan... Amin..

Sedar tak sedar, kita akan meninggalkan tahun 1430H dan akan memasuki tahun baru Islam 1431H pada 18 December ini.. Adakah setahun yang lalu kita dapat isi dengan kebaikan atau kita isikan jiwa kita dengan perkara yang tak berfaedah.... hanya kita sahaja yang tahu... ana sediri merasakan masih banyak perkara yang belum sempat ana selesaikan pada tahun ini, masih banyak perkara yang tak sempat nak settelkan... subhanallah, moga ana masih ada waktu untuk menyelesaikannye sebelum tahun depan..

Kali ini ana tak nak posting panjang2, cuma ana nak berkongsi sedikit satu video yang agak menarik, dan memang menarik pun.. Video tentang jom kita berHALAQAH atau join USRAH... Ana tak tahi nak kredit video ni pada siapa, tapi semoga yang buat video ni dapat pahalanya.. Apa-apa pun video ni menjadi menarik sebab dia di edit dari video TRANSFORMERS...

Ana harap antum yang melihat dapat mengambil ikhtibar dan bersemangat utk approach madu' ke HALAQAH atau ke USRAH.... Ayuh kawan-kawan semangat berdakwah deh !!!!.





Salam Hijrah dari HALAQAH BORNEO
3 hari lagi utk tahun baru Hijrah 1431H
28 Zulhijjah 1430H/ 15 Dec 2009

Drama NURKASIH

Salam kepada semua pembaca dan penziarah Halaqah Borneo (HB).. Alhamdulillah pada kali ini ana nak berkongsi sedikit tentang sebuah drama siaran TV3. Drama ni slalu disiarkan setiap malam jumaat di tv3.. Drama NURKASIH.. itulah sebuah drama yang menjadi sebutan dan bualan hangat setiap lapisan generasi dan juga masyarakat...

Kalau zaujah ana, dia bagitau kalau di pejabatnya semuanya sibuk bercerita tentang drama NURKASIH ni.. tertanya-tanya, ... "eh, apa yang akan terjadi pada nur kalau Adam mati?...", "kesian tengok nur...", "jahatnye si sarah tu, hmmm geram betul dengan perangai dia.." dan bermacam-macam lagi dialog mereka tentang NURKASIH ni...

Kalau ana pulak, adalah satu ketika kat Warong 2000, tengah makan ngan zaujah, ana order nasi goreng kampung... tapi akak si tukang masak tu lambat betul masak... takut tertinggal scene NURKASIH... skit-skit tengah masak keluar, nak tengok apa yang berlaku... dan kalau kat pejabat ana pun sama.. kalau pergi pejabat am... mesti dengar punye akak-akak admin cerita pasal NURKASIH... sungguh hebat drama ni....

Sehingga menjadi tanda tanya bagi kami berdua.. nak tengok kat rumah kami tak de tv... tapi kami cubalah cari guna internet.. akhirnya dapat juga tengok kat tv3 online.. tapi kami tgk pun taklah dari awal hanya beberapa episod sahaja... tapi banyak juga ikhtibar yang dapat kami ambil dari cerita ni.. cerita ni nak kata 100% islamic tak juga, tapi boleh kata 80% islamic.. byk pengajaran buat ibubapa bagi mendidik anak, buat anak2, buat suami isteri dan juga jiran masyarakat..... tu yang dpat kami simpulkan, walaupun cerita ni melihatkan cinta, tapi elemen cintanye sangat bagus.. cinta Allah, ibu bapa, agama, isteri, suami, adik beradik... subhanallah....

Tapi, drama ni dah lama habis dah, dah 2 minggu habis.. tapi sungguh hebat penangannye.. sekarang pun dah dikeluarkan DVD NURKASIH... kat bawah ni ada beberapa pengajaran yang boleh diambil dari drama NURKASIH ni.... moga kita dapat abil ikhtibar bukan hanya sekadar melihat drama ini sebagai suka2 je tapi tak dapat ibrah...




Perihal Anak Muda

”Kalau saya jadi Sarah, saya pun akan jadi seperti itu”, komen adik di sebelah.

Saya kurang memahami. ”Seperti yang bagaimana?”.

”Lihatlah cara ibu bapa mereka melayan Sarah dan kakaknya. Jauh berbeza”, komen yang lahir dari hati seorang anak muda.

”Ye tak ye juga”, hati kecil saya mengakui.

Jika saya membuat bancian, pasti ramai yang amat tidak menyukai watak Sarah. Tidak terkecuali watak Adam di awal cerita. Geram, marah, benci! Jauh berbeza dengan watak Aidil dan Nur Amina.

Ironinya, Sarah dan Adam dibesarkan dalam sebuah keluarga berpendidikan agama. Namun, seperti lirik lagu, iman tidak dapat diwarisi.

Terdapat beberapa persamaan antara watak Adam dan Sarah yang berperang dengan jiwa muda. Sifat terburu-buru, tidak sabar. Sifat melawan, tidak mahu mendengar kata. Sekalipun ibu bapa telah berusaha dan berdoa, sikap mereka tidak bertukar.


Paradigma Uda dan Dara

”Adam jahat! Adam anak setan!”, kata-kata Adam sewaktu kecil yang menempah tamparan daripada Mak Jah.

Begitulah paradigma yang terbentuk dalam diri Adam. Dia seorang yang jahat. Lebih-lebih lagi apabila Ustaz dan Mak Jah mendidik Adam dengan kekerasan. Mereka sendiri mengakuinya tatkala berbicara di kamar tidur.

”Mungkin cara didikan kita pada Adam silap. Selalu sangat dipukul. Jadi bebal anak tu”, luah Mak Jah, naluri seorang ibu berbicara.

Sekalipun Adam kelihatan `jahat`, masih terselit ketaatannya pada ibu bapa.

Ketika Ustaz sakit, Adam tetap pulang selepas dipujuk Aidil. Selain itu, niat Adam untuk pulang segera ke Australia dibatalkan apabila Ustaz jatuh sakit sekali lagi. Babak di kampung diakhiri dengan Adam mengikut kehendak bapanya, berkahwin dengan Nur (kisah dia mengabaikan Nur satu perkara lain).

Berbeza dengan watak Sarah. Salah satu paradigma Sarah ialah mabuk bercinta tidak berbalas. Cinta buta. Selepas berusaha sedaya upaya mendapatkan cinta, barulah Sarah tersedar, ”Buruk sangat ke Sarah mak?”, tanya Sarah pada diri sendiri sebenarnya. Pertanyaan ketika di episod akhir.

Kata orang, hendak dijadikan cerita. Kata saya, lihatlah, penulis tidak menjadikan cerita sia-sia!

Menganjak Paradigma

Bayangkan watak Adam dan Sarah, paradigma mereka telah terbentuk hampir 20 tahun. Maka, untuk mengubah paradigma mereka ke arah yang positif, tentunya mengambil masa yang lama. Paradigma tidak berubah sekelip mata. Dengan izin Allah jua.

Paradigma seseorang terbentuk sejak lahir. Banyak faktor yang mempengaruhi lalu membentuk persepsi. Ibu bapa, kawan-kawan, persekitaran dan media antara faktor yang menyumbang.

Menariknya, anjakan paradigma Adam dan Sarah bermula dengan ujian. Ujian terus dari Allah swt. Adam kehilangan anak sulungnya bersama Katrina. Kemudiannya Adam dipenjara. Sarah pula ditimpa kemalangan merempuh cermin.

Hidayah itu datang dengan pelbagai cara. Terpulang kepada individu melihatnya dengan mata hati. Hidayah melalui pencarian. Hidayah melalui ujian!

Pencarian Diri Bermula

Ujian yang menimpa Adam dan Sarah merupakan faktor luaran, sesuai sebagai permulaan untuk menganjak paradigma. Namun, tidak menjamin usaha untuk terus mengubah diri ke arah kebaikan. Jelas mesejnya bahawa untuk berubah, bergantung kepada individu. Adam dan Sarah perlu mencari selepas mereka di uji!

Pencarian diri Adam diceritakan dengan panjang lebar berbanding Sarah yang `insaf` dihujung cerita.

Secara umumnya, pencarian Adam mengenal diri dan Islam perlu dimulakan dengan diri sendiri walau penuh rintangan. Usaha dimulakan sedikit demi sedikit, syaratnya istiqamah.

Adam memulakan pencarian tanpa bantuan abangnya Aidil. Bahkan, Adam menyedari, dia bertanggungjawab untuk mendidik Katrina, dirinya perlu berubah dahulu. Selain rintangan dari dalam diri, Adam perlu berhadapan dengan Katrina yang terkejut dengan perubahannya. Begitulah pencarian Adam bermula. Sunnah orang berjuang. Berjuang menentang diri sendiri. Berjuang menempuh rintangan.

Namun, Adam berusaha sedikit demi sedikit. Asalkan istiqamah. Sekali-sekala Adam terbabas. Katrina menjadi mangsa `kekasarannya`. Namapun terbabas, segalanya pulih bahkan bertambah baik apabila Adam menyedari kelemahannya. Kembali ke atas track sebenar.

Membentuk Diri

Setelah beberapa ketika mencari diri dan dalam masa yang sama cuba mengubahnya, sampailah ke satu tahap, Adam mampu untuk membetulkan kesilapan lamanya. Kesilapannya terhadap Nur Amina. Kesilapan terhadap ibu, ayah serta abangnya.

Tanpa ujian sebagai permulaan, tanpa pencarian diri dan Islam, sukar buat Adam untuk menjatuhkan ego sendiri bagi membentuk diri ke arah yang lebih baik. Malah, membaiki kesilapan lalu. Sukar.

Perubahan diri Adam berperingkat-peringkat. Adam tidak menjadi anak serta suami yang soleh sekelip mata. Bergantung kepada masa. Bergantung kepada izin Allah jua. Namun, Allah tidak pernah meninggalkan hambaNya. Bahkan Allah lah yang paling dekat tatkala hambaNya memohon padaNya. Cuma, hamba ini yang alpa berusaha. Astaghfirullah!

Walaupun pada awalnya kaki Adam tersangkut untuk melangkah bersama ayah dan abangnya ke syurga, dia kemudiannya berusaha. Lalu Allah redha mengizinkan.

Sarah pula menjatuhkan egonya apabila benar-benar redha untuk melepaskan Aidil. Aidil yang cukup bertakhta di hatinya sehinggakan lupa bahawa pemilik mutlak hati seorang hamba adalah tuannya, Allah swt.

”Kak Nur kahwinlah dengan abang Aidil, Sarah tak kesah”, jelas keikhlasan diwajah Sarah dihujung cerita. Berbeza dengan dirinya yang bermuka-muka pada awalnya. Tanpa dinafikan, yang Maha Mengetahui ikhlas hanyalah Allah swt.

Berapa peratuskah `Sarah` dalam diri kita?

Aplikasi Buat Anak Muda

Mungkin kita tidak dilahirkan dalam keluarga ustaz mahupun imam seperti Adam dan Sarah. Namun, jangan kita lupa. Syarat untuk berubah adalah diri sendiri!

Apabila balighnya anak Adam itu, maka mereka mampu berfikir. Mampu untuk membezakan mana yang baik dan buruk. Mampu untuk mencari diri dan Islam.

Buangkan tabiat menyalahkan ibu bapa, menuding jadi pada persekitaran dan media. Kita punya kuasa dan kawalan terhadap diri masing-masing. Berperanglah dengan diri sendiri untuk berubah. Berjuanglah walaupun sukar kerana kesukaran itulah sunnah.

Apabila wujud kemahuan untuk berubah, jangan mudah menyerah kalah. Membina diri ibarat membina bangunan. Andai tergopoh-gapah dan menggunakan short-cut, alamatnya robohlah. Tidak bertahan lama!

Sama-sama kita bersabar, jiwa muda. Selepas membina, cabaran untuk mempertahankannya pula. Mempertahankan iman dan Islam sehinggalah kita mati kelak.

Setiap Manusia Punya Kebaikan

”Sejahat mana pun seorang manusia, dirinya masih punya kebaikan”, tazkirah ayah pada suatu petang.
”Masih ingat cerita seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang? Apabila bertanya kepada seorang ulama`, bagaimanakah dirinya hendak bertaubat. Ulama` itu menjawab, lelaki itu tiada harapan, hanya layak ke neraka.”

”Maka beranglah lelaki tadi lalu dibunuhnya ulama` itu, mencukupkan 100 orang. Kemudian, lelaki itu berjumpa ulama` yang kedua. Soalan yang sama diajukan. Jawapan berbeza diberikan.”

”Kamu masih punya harapan untuk bertaubat kerana Allah itu Maha Pengasih lagi Penyayang. Taubat nasuha”, begitulah berbezanya jawapan ulama` kedua. Jawapan penuh dengan kasih sayang. Dengan izin Allah jua Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

Lihatlah manusia dengan kasih sayang. Kata orang, ”Hate the sin, not the sinner”.

Samada melihat orang disekeliling kita, mahupun kita melihat diri sendiri. Seburuk manapun, setiap diri punya kebaikan di dalam hati. Yakinlah.

Ujian datang dan pergi. Mata hati yang celik membuatkan diri mencari. Akhirnya membentuk diri. Sebelum pulang menuju ilahi.

Syaratnya diri sendiri!

p/s: dipetik dari link iLuvislam.com tulisan ZaffanKhalid

post by al-fateh,
11 December 2009/ 24 Zulhijjah 1430H

Saat Pemergianmu

Salam Pembaca dan penziarah Halaqah Borneo...



Semalam sempat menziarahi nenek kawan yang sedang sakit. Dan pagi tadi kawan tu memaklumkan lagi yang neneknya sedang nazak..Biler pergi melihat jasad yang sedang berbaring, mata si nenek tua tu nampak begitu sayu..tangan nya memegang erat tangan anaknya(makcik kawan)...sayu rasa di hati..dan di hujung kaki nenek tua itu adanya anaknya yang sulong memicit-micit kaki ibunya..sempat juga bertanya pada makcik2 tu sbb mereka pun dah kelihatan agak berusia dlm 60'an mungkin..andaianku.."Berapa umur nenek?" jawab makcik(anaknya yang sulong)"tak tau pulak" Aku dan zauj tersenyum...yer laah orang dah berusia..namun di garis wajah mereka, berwajah sedih. Namun sangat melayan kami sebagai tetamu.. suka lihat keluarga ini. Makcik yang satu lagi pun menjawab "Dalam 100 tahun.." Masya Allah panjang betul usia nenek tua ini..

Di luar bilik nenek tua itu, tetamu datang dan pergi...anak-anak dan saudara mara berkumpul menziarahi nenek ini. Cucu-cucu sedang bermain2 menghiburkan tetamu yang hadir...besar keluarga ini. Kawan ku itu mempunyai 10 orang adik-beradik...ramai betol...ada jugak kawanku yang adik-beradiknya 15 orang...subhanallah!

Pabila berbual-bual dengan ibu kawan ku di luar bilik...ibu tu berkata bahwa kawanku itu adalah cucu kesayangannya..hatiku berkata"patutlah dia sukar utk keluar, neneknya nak jugak dia yang jaga" ibunya berkata sejak dari kecil dia dah biasa tidor bersama si nenek..ehe..

Aku tak sempat menikmati adanya nenek! huhu hanya wajah nenek di gambar pasport hitam putih yang pernah ku lihat. Kata ayah, nenek(ibu pada ayah) orang nyer sangat tersusun dan tegas.. Kata ibuku pula nenek(ibu kepada ibuku) nenek seorang yang penyabar dan penyayang..dan sangat pandai memasak! ada lagi resepi masakan yang tak sempat ibuku pelajari ehe..(ibu ku ni kadang2 jadi tukang masak kat kg dulu2 sekarang dah tak berapa sihat).banyak ujian nenek ku sebelah ibu sehingga di saat kematiannya moga Allah merahmatinya. Nenek ku meninggal ketika ibu mengandungkan ku.

Owh setelah menikah, aku jua dihadiahkan keluarga zaujku yang cekap betul memasak! ehe..ibuku yang sangat penyabar, kak de' (cepat , tangkas dan sedap), kak long, ateh(rendang yg sangat sedap)

Cakap pasal makanan lak ehe...ibu pernah bagitahu pada ku, bila memasak jgn kedekut, buat sesedap mungkin dan masak dengan penuh kasih sayang...kasih sayang Allah.

***
Ooops bukan nak cerita pasal makanan...tetapi mengenai usia

Teringat dengan Anas Bin Malik antara sahabat yang dikurniakan Allah panjang usia dan anak yang ramai.

Usia lanjut merupakan sebuah keistimewaan.

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah SWT, "Demi kemuliaan-Ku, keagungan-Ku, dan kebutuhan hamba-Ku kepada-Ku, sesungguhnya Aku merasa malu menyiksa hamba-Ku, baik laki-laki maupun perempuan, yang telah beruban karena tua dalam keadaan muslim".

Dalam hadits lain beliau bersabda, "Sebaik-baik diantara kalian ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya". (HR At-Tarmidzi).

An-Nahl ayat 70,
"Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu. Dan diantara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa".

Rasulullah SAW selalu berdo'a, "Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang paling hina".

***
Suatu kali Ma'an bin Zaidah mendatangi Al-Makmun.
Makmun bertanya, "Bagaimana keadaanmu di usia tua renta ini?".
Ia menjawab, "Aku bisa jatuh hanya karena tersandung kotoran unta, dan cukup diikat hanya dengan sehelai rambut".

"Bagaimana keadaanmu dalam makanan, minuman dan tidurmu?"

Ia menjawab,"Bila lapar, aku marah; dan bila makan, aku merasa jengkel. Bila berada di antara orang-orang, aku mengantuk; dan bila di atas kasurku, aku terjaga".

"Bagaimana keadaanmu dengan para wanita?"

Ia menjawab, "Kalau wanita yang buruk rupa, aku tidak menginginkan mereka; sedangkan para wanita yang cantik tidak menginginkanku".

Makmun berkata, "Kalau begitu tidak pantas orang sepertimu dianggap muda".
"Lipat gandakanlah imbalan untuknya dan haruskanlah ia menetap di rumahnya. Biarkan masyarakat yang mengunjunginya, dan jangan biarkan ia mengunjungi siapapun".

***
Moga kita termasuk orang yang diberkahi usianya. dan termasuk dalam hadits Nabi, "Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya".

Namun jika usia kita tidak panjang, ia tetap diberkahi dan tetap di dalam perkiraan Allah. Sepertinya Umar Abd Aziz.

note:

dulu ramai yang tak setuju, bila ku mencadangkan ini dan ini. kerna pd ketika itu, aku sorg yg berkerjaya. aku ttp sbar sbb aku perlukan tarbiyah. alhmdulilah ramai yang dah terbuka. namun spatutnya kita perlu mengambil tahu mengapa mereka meminta ini dan itu, selagi mereka masih berusaha utk dalam tarbiyah dan dakwah itu sendiri, kita harus menunaikan hak mereka. di segenap status manusia.

moga allah mengampuni kita kerana selalu berbuat silap dan mungkin menzalimi..ya allah berkahilah usia ku yang menuju alam 30.

Mengadu-ngadu(2)

Salam Pembaca dan penziarah Halaqah Borneo...

.....sambungan......

aku masih adanya penyakit yang adakala menghambat utk ku berbuat itu dan ini…ingatlah kisah Nabi Ayyub yang menderita penyakit selama 18 tahun, maka Ayyub berdoa,

83. Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Lamanya Ayyub sakit sehingga menyebabkan orang benci menziarahinya..hanya 2 orang saudara dekatnya yang setia. Hurm…ketika aku sakit , tidak ada yang ziarah…alhmdlh suami masih ada menemani..ketika belum menikah hanya beberapa akhwat jua yang sanggup menjagaku…maka kisah Ayyub menjadi pengajaran buatku. Allah menjawab pengaduan Ayyub,

84. Maka kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.

Isk…isk!..kita mengadu lagi dan aku mengadu lagi..ketika aku berada dalam kesempitan ruang..ruang hati..kusut dan gelap!...tak tahan! Dan marah!..argh….mengapa kita semua bersikap begini…kenapa masalah ku tak selesai2…huhu!

Kisahnya Yunus menjadi jawapan,

87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
[967] yang dimaksud dengan keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.
88. Maka kami Telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.

Aku sangat kepingin(berkehendakkan) zuriat…jangan biarkan kami berdua…tanpa pewaris yg soleh/solehah…bola-bola mata ku hangat..kerana bila ada yg bertanya mengenai zuriat,ia sangat menguji ketahanan air mataku dari mencurah!..ya Zakaria…moga ku tabah seperti mu…dan kurniaan Allah padamu jua menjadi harapan buat ku,

89. Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan Aku hidup seorang diri[968] dan Engkaulah waris yang paling Baik[969].
90. Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepada nya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas[970]. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami.
968] Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi
[969] Maksudnya: Andaikata Tuhan tidak mengabulkan doanya, yakni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik.
[970] Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah doanya dan khawatir akan azabnya.

Dan sebelum ke akhir kali, ku dan pasti yang lain bermohon moga kami bersatu dengan kesatuan yang benar..yang qiyadiya ikhlas dan rahmatan..bukan yang lari dari tribulasi dari jalan dakwah..membina pecahan-pecahan..dan jundi-jundinya orang2 yang khusyuk, awwabin, shabirin dan a'bidin.

86. Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah Aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan Aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."

Ya, Allah kami dijelaskan itu dan ini dan masih lagi dijelaskan…maka aku berdoa..moga niatnya adalah utk menyatu..bagi yang terpecah…utk menjernih bagi yang kabur…utk membersih bagi yang kotor…utk menguat bagi yang melemah..utk membaiki bagi yg tersilap..utk menyusun dan merancang bagi yang kekalutan..utk berbuat dengan benar bagi yang berbuat atas kepentingan bukan keranaNya.

33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih Aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu Aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang bodoh."

Mustafa masyhur berkata
"Sebenarnya memisahkan diri atau keluar dari shaf hanya akan merugikan pembelot. Jamaah akan tetap beruntung. Pembelotan akan membersihkan shaf dari orang-orang yang berwatak pemecah atau orang-orang yang tidak memelihara persatuan.
…Dengan pertolongan Allah, jemaah tetap berjalan dengan baik…dengan kita ataupun tanpa kita!Tidak perlulah kita bersedih dengan nasib shaf kita. Tetapi kita patut bersedih buat kita dan orang yang kita cintai..kerana…kita mendapatkan berkah dan kebaikan jemaah."

Hassan Al Banna mengatakan,
"Kalau anda tidak bersama dakwah, maka anda tidak akan bersama dengan selainnya, sedang dakwah kalaupun tidak dengan anda, ia akan bersama selain Anda, dan jika Anda berpaling, maka Allah pasti akan menggantikan anda dengan generasi baru yang tidak seperti Anda

Bagiku, kadang2 tidak mengetahui itu lebih baik..namun bila tidak tahu bagaimana utk buat pilihan..layakkah aku/kami yang membuat pilihan sedangkan aku sendiri bukan yang berhak..kesian! huhu..fitnah itu ada banyak macam namun setakat apa yg dijalani hidup sekarang fitnah ‘orang’ yang berilmu itu lebih dahsyat..takut dan khuatir..moga Allah mengampuni dosa kita..yang masih kurang amal nasihat! Yang memberi nasihat dan yang menerima nasihat!

Alhamdulilah ana (niatku pendek sahaja utk korbanku!...dekatkanlah aku padaMU) dan zauj dimurahkan rezeki utk berkorban tahun ini…it’s so miracle! Perasaan ku meronta2..sangat gembira!Aku tak dapat kediaman dunia kali ini, tapi aku yakin..dan jua zaujku..ia adalah tanamn di akhir kelak! Kita sedang menanam tanaman2 di kehidupan yang abadi!Korbankanlah perasaan duniawi!

Allahu Akbar!

Mengadu-ngadu?

Salam Pembaca dan penziarah Halaqah Borneo...

Wahai hati yang berusaha dalam merapatkan diri padaMU!

Adakah kamu masih tidak bergantung padaNya? Padahal dia telah berfirman,

77. Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh Telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)".

Mengapa pengaduan kita perlu kepadaNya? Pasti keranaNya segala kesulitan, keresahan, kelemahan, kegalauan hati itu dileraikan, dilapangkan, dimudahkan dan disenangkan serta dibahagian oleh Allah sahaja… ya sungguh ku yakin pada Mu ya Allah Kerana jika kita mengadu kpd para ikhwan/akhwat/ibu/ayah/abg2 dan kakak…etc( ada ker mengadu pada kucing/kreta/lain?)dan tidak mengendahkan kita, eg ketika kita bertanya mana ukhuwwah? Ketika kita bertanya-tanya dan terus bertanya-tanya mengapa ini mengapa itu…boleh-boleh saja kita bertanya kepada manusia…(ya sekadar mana manusia akan menjawab pengaduan kita dan pertanyaan kita…adakah benar-benar memuaskan hati?) Kitalah yang perlu berlumba-lumba berbuat baik!

Ikhlas!Setiap diri kita harus menghargai sikap setiap orang.. ya ada yang berkata

“argh..masin betul makanan Sarawak ni!”(terasa gak ana..ehe) …orang yg sgt memilih mknnyer

Ada gak yang berkata “aduh tak jdi lah nak jumpa, susah betul nak cari parking”…org yg tak thn dn bersbr

Ada pulak yang berkata “ala..dia dah tak mcm dulu..lain dah skrg…”..org yg blm menerima prbhn org

Ada pulak yang mengadu”eleh, contac masa utk ajak program jer…time lain tak der pulak!”org yg tak sedar mungkin dia sendiri pun begitu..ekeke

mmm…byk lagi ..la…

Pastinya bab ukhuwwah itu tetap menjadi amal yang perlu muntij yang perlu kita berbuat..kita sama-sama kea rah amal yang muntij…bukan mudah…sekali lagi kan allah berfirman,

77. Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh Telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)".

Allah akan mengindahkan kita(melayani kita) jika kita beribadah padaNya…lalu bagaimana peribadatan kita pada Allah?

Kita ambil amal yg mudah..Bagi ana sendiri agak sukar jua…pelik jugak!

Iaitu zikir! Bagi yang kebiasaan subhanallah moga aku menuruti kalian!

Ketika kita menjadi pimpinan dan keputusan kita menyangkut ramai nya orang, aku teringat kisah Nabi Noah,

10. Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "Bahwasanya Aku Ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)."
11. Maka kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.

Allah berkata,

75. Sesungguhnya Nuh Telah menyeru Kami: Maka Sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).
76. Dan kami Telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar.
Dan sememangnya Allah memperkenankan pengaduan Noah
76. Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan kami memperkenankan doanya, lalu kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.

…mengadu lagi…(bersambung)